Menu:

 
Psikologi Warna

Ahli fisiologi dan psikologi menjelaskan ada empat warna primer: merah, hijau, kuning dan biru. Meskipun tidak diketahui secara pasti mengapa orang-orang menyukai warna dan kombinasi warna tertentu. Tetapi yang jelas, setiap warna memiliki karakter atau sifat ayng berbeda-beda. Bahkan sejak dahulu warna diketahui mempunyai pengaruh terhadap manusia, namun baru belakangan ini penggunaannya telah dimanfaatkan secara meluas dalam dunia otomotif, busana, permainan dan sebagainya.

MERAH
Merah:Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga, mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini memiliki pengaruh produktivitas, perjuangan, persaingan dan keberahian.

1.Merah Terang:Warna ini melambangkan kekuatan kemauan atau cita-cita. Sifatnya: Agresif, Aktif, Eksentrik. Pengaruhnya: Berkemaun keras, penuh gairah, dominasi, jantan.

2.Merah Jambu:Warna ini melambangkan romantisme, feminim. Warna ini memiliki sifat menuntut dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka.

BIRU
Warna ini melambangkan ketenangan yang sempurna. Memiliki efek menenangkan pada tekanan darah, denyut nadi, dan tarik napas. Sementara semua menurun, mekanisme pertahanan tubuh membangun organisme.

1.Biru Tua:Warna ini melambangkan perasaan yang mendalam. Sifatnya: Konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif. Pengaruhnya: Tenang, Bijaksana, Tidak Mudah Tersinggung, Banyak kawan.

2.Biru Muda:Warna ini melambangkan elastisitas dari ambisi. Sifatnya: Bertahan, Protektif, Tidak Berubah pikiran. Pengaruhnya: Keras Kepala, Teguh, Sering Bangga Diri, berpendirian tetap.

KUNING
Warna ini melambangkan kegembiraan. Warna ini memiliki sifat: leluasa dan santai, senang menunda-nunda masalah. Berubah-ubah tapi penuh harapan, memiliki cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi.

1.Kuning Terang:Warna ini melambangkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya: Toleran, Investigatif, Menonjol. Pengaruhnya: Berubah-ubah sikap, berpengharapan, dermawan, tidak percaya.HIIJAUWarna ini melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan dan kekerasan hati. Memiliki kepribadian yang keras dan berkuasa. Warna ini memiliki sifat: meningkatkan rasa bangga, perasaan lebih superior dari yang lain. Orang yang menyukai warna ini umumnya senang dipuji, senang menasehati orang lain.

ABU-ABU & HITAM

1.ABU-ABU:Warna ini tidak menunjukkan arti yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas dari kecenderungan psikologis. Warna ini cenderung netral.

2.HITAM:Warna ini melambangkan kehidupan yang terhenti dan karenanya memberi kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan dan kepunahan.

COKLAT & UNGU

1.COKLAT:Warna ini seringkali menunjukan fitur-fitur: suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan.
2.UNGU:Warna ini adalah campuran warna merah dan biru yang melambangkan sifat Gempuran Keras yang dilambangkan oleh warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus pengertian yang mendalam dan peka. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan
 
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merahhijaubiru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warnamagenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.